Arsip Tag: primier league

Schweinsteiger

Schweinsteiger mengakhiri kariernya setelah tujuh belas tahun

Bastian Schweinsteiger mengakhiri karirnya pada hari Selasa. Pemain Jerman berusia 35 tahun, yang dikenal sebagai gelandang Bayern Munich, memainkan Chicago Fire selama tiga tahun terakhir.

“Waktunya telah tiba untuk mengakhiri karier aktif saya,” tulis Schweinsteiger di Twitter. “Saya ingin berterima kasih kepada semua penggemar dan semua klub saya. Anda memastikan saya memiliki waktu yang luar biasa.”

“Saya sedikit bernostalgia sekarang karena saya mengucapkan selamat tinggal, tetapi saya juga menantikan tantangan yang akan menghadang saya. Saya akan tetap setia pada sepakbola.”

Schweinsteiger menghadiri akademi muda Bayern dan melakukan debut pada tahun 2002 atas nama tim kedua klub top Jerman dalam sepak bola profesional. Pada tahun yang sama ia juga memainkan game pertamanya di level tertinggi.

Setelah lima ratus pertandingan resmi dan 68 gol untuk Bayern, ‘Schweini’ beralih ke Manchester United pada 2015, di mana mantan pelatihnya Louis van Gaal duduk di bangku cadangan.

Periode Schweinsteiger di Inggris tidak berhasil dan pada tahun 2017 ia berangkat ke Chicago Fire. Tim Amerika tidak lolos ke babak play-off dari Major League Soccer akhir pekan lalu, yang berarti bahwa pertandingan Minggu lalu melawan Orlando City adalah pertandingan sepak bola profesional Schweinsteiger.

Schweinsteiger melakukan debut untuk tim nasional Jerman pada tahun 2004 dalam perjalanan ke Kejuaraan Eropa tahun itu. Dia mencapai 121 pertandingan internasional dan 24 hit hingga 2016.

Mantan kapten Jerman bermain di Kejuaraan Eropa 2004, 2008, 2012 dan 2016 dan Kejuaraan Dunia 2006, 2010 dan 2014. Dia adalah pemain dasar dan penghubung penting dalam tim Jerman yang menjadi juara dunia pada 2014.

Schweinsteiger mengakhiri karirnya dengan dua puluh hadiah. Dia memenangkan gelar Belanda delapan kali, memenangkan Piala Jerman tujuh kali, sekali Liga Champions (2013) dan dua kali supercup Jerman dengan Bayern dan sekali memenangkan Piala FA dengan Manchester United.

Emery Berharap Ozil Angkat Kaki Dari Arsenal

Pelatih Arsenal, Unai Emery mengungkapkan bahwa dirinya sangat jarang memakai jasa Mesut Ozil karena ia tidak ingin berkerja lebih keras, Emery juga di kabarkan akan membuat Ozil tidak betah bermain di Emirates.

Manajer The Gunners juga berharap agar pemain asal jerman itu bisa keluar dari tim ini, Padahal Ozil sendiri baru saja membuat kesepakatan untuk memperpanjang kontraknya di februari lalu dan akan habis pada tahun 2021 mendatang.

Belakangan ini Emery terus memberikan tekanan kepada pemain 30 Tahun tersebut dengan tidak memainkan dirinya di berbagai kompetisi yang Arsenal lewati. Ia juga sudah menjadi pemain cadangan selama tujuh bulan, Ozil sendiri hanya di mainkan sebanyak dua kali dan itu juga sebagai pemain pengganti saat melawan Brigthon dan juga Manchetser United di FA Cup.

Pemecatan Secara Halus

Baru-baru ini alasan mengapa Emery bersikeras untuk tidak memainkan ozil karena ia menginginkan Ozil angkat kaki dari klub Meriam London namun dengan cara yang halus.

Emery ternyata ingin membuat pemain jerman ini keluar karena ia mengangap bahwa Arsenal keberatan untuk membayar gajinya yang sangat besar namun tidak dapat memberikan sebuah perubahan yang baik untuk klub.

Ozil sendiri mendapatkan bayaran 400 ribu pounds untuk per minggu dan menjadikan dirinya sebagai pemain yang memiliki gaji terbesar di Liga Primier League saat ini.

Aman

Emery sendiri pernah mengatakan bahwa dengan kedatangan Denis Suarez posisi dari Ozil masih aman namun ia berubah pikiran untuk membuat posisi dari pemain ini kembali aman, ia ingin Ozil keluar dari klub ini.

“Kami sengaja mendatangkan Denis Suarez karena ia merupakan pemain yang lebih baik dari pada Ozil yang tidak dapat memberikan kontribusi baik untuk tim asal london utara. Ungkap Emery

Manchester United Menjadi Raja Penalti

Klub raksasa asal Primier League, Manchester United kembali membuat gol dari tendangan penalti, mereka sendiri saat ini telah mendapatkan kesempatan menendang tujuh penalti dalam Liga Inggris saat dan menjadikan mereka sebagai raja penalti pada pertandingan ke 26.

Pada laga ke-26 yang mereka bertemu dengan Fulham di markas Craven Cottage, Setan merah sendiri berhasil mendapatkan kemenangan dengan skor 0-3 yang di cetak dari kaki Martial sebanyak dua gol dan juga satu gol dari Pogba melalui titik putih.

Simak selengkapnya dibawah ini.        

Manchester United Raja Penalti

Manchester United sendiri mendapatkan kesempatan penalti pada menit ke 67 saat striker milik setan merah,Romelu Lukaku di jatuhkan oleh lawan di dalam kotak penalti yang dinilai sebuah pelangaran oleh sang wasit. Dan alhasil penalti tersebut di eksekusi oleh Paul Pogba dengan baik dan sukses.

Dengan catatan penalti yang di buat oleh setan merah mereka berhasil menjadi satu-satunya klub yang mendapatkan banyak kesempatan penalti terbanyak di di Primier League dan menjadikan mereka sebagai raja penalti dari Liga Inggris di musim ini. yang membuat menarik dari penalti yang di dapatkan oleh setan merah adalah semua kesempatan untuk mengeksekusi tendangan dari titik putih dilakukan oleh Pogba semuanya dan berhasil ia lakukan dengan baik dan menjadikan dirinya sebagai pemain paling banyak mencetak gol di United pada musim ini.

Liverpool Harus Berjuang Untuk Mendapatkan Trofi

Mantan pemain dari Liverpool, John Barnes mengatakan ia sangat percaya bahwa mantan timnya ini mampu mengatasi tekanan yang mereka jalananin dalam merebut gelar pada musim ini.

Liverpool sendiri yang telah di kalahkan oleh tim papan bawah Leichester City. Namun ia percaya The Reds mampu menang melawan The Foxes nantinya di lapangan Anfield.

Sebagai klub yang saat ini memimpin klasemen ia juga di harapkan bisa menang dalam laga tersebut untuk memperjauh nilainya dari sang rival Manchester City, Mereka sendiri saat ini masih terpaut 4 angka saja di papan klasemen sementara ini.

Akan tetapi untuk saat ini liverpool sendiri diyakinkan tidak bisa bermain dengan baik karena mereka sendiri sudah di bantai oleh tim Primier League yang bisa di bilang tim kecil yang sangat lemah.

Akibat kekalahan yang di terima oleh The Red mereka harus rela memberikan point mereka untuk leicester dan membuat Manchester City berpeluang besar untuk menyusul mereka.

Tetap Bersyukur                                                  

Barnes sendiri mengatakan bahwa meskipun mereka mendapatkan hasil yang bisa dibilang sangat buruk namun itu ada hal yang sangat wajar dan pastinya hal itu juga pernah di alami oleh klub-klub besar.

“Di dalam pertandingan masih ada namanya kalah dan juga menang meskipun dikalahkan oleh tim kecil namun itu hal yang wajar dan pastihnya pernah di alami oleh tim lain, jadi anggap saja itu sebagai sebuah motivasi untuk bermain lebih baik lagi”

Seperti yang kita ketahui bahwa ini mungkin adalah bulan yang sulit karena baru kita lihat Manchester city baru baru ini juga dikalah oleh tim kecil dan itu membuat mereka kehilangan point untuk mengejar Liverpool. Jadi semua yang terjadi dalam pertandingan mau kalah atau pun menang itu adalah hal yang wajar.